Tuesday, February 17, 2015

Engkau yang di Seberang

Pesona senja merona jingga
Indah dipandang mata
Langkah berbuah sejarah
Tujuan satukan arah
Yang lekuk semakin menunduk
Yang menunduk beriring sujud
Diam sama saja hampa
Tertatih untuk mimpi yang diraih
Bersama sabar bah penawar
Semakin dekat hingga melekat
Ia kan ada di mana kau berada
Allah, Ar Rahman, Al Musta'an

Kota Hujan, 12/02/2015

Sunday, February 1, 2015

Cinta

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada dua titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata itu menyapa air mata yang satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua itu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping. Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)

Sunday, December 7, 2014

Belajar dari Korsel

Catatan ini saya dapat dari mengikuti seminar INDEF, sedikit pelajaran yang bisa diambil hikmahnya dari sebuah negara yang memiliki tahun kemerdekaan sama dengan Indonesia namun berbeda dalam perkembangannya. Negara itu adalah Korea Selatan (Korsel), negara yang merdeka pada 15 Agustus tahun 1945 dengan total luas 100.210 km persegi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan Indonesia (1.904.569 km persegi).

Korea Selatan adalah salah satu negara termiskin di dunia ketika baru mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1945. Kemiskinan tersebut semakin kronis akibat terjadinya perang Korea selama tiga tahun (1950-1953). Akibat perang tersebut kemiskinan di Korsel makin menjadi dengan total 70% dari total penduduknya terjatuh dalam kubangan kemiskinan. Selain itu, dalam pemulihan ekonominya Korsel harus menerima bantuan sebesar 5227 miliar USD dan menjadi negara dengan penerimaan bantuan terbesar oleh asing sepanjang sejarah.

Seiring perjalanan waktu, Korsel berhasil melakukan transformasi ekonomi dimana pada tahun 1996 Korsel berhasil masuk ke dalam OECD, sebuah kelompok negara-negara maju di dunia. Bahkan di tanah air kita Indonesia atau mungkin beberapa negara lain, K-Pop lebih "ngepop" ketimbang lagu kebangsaan. Yah, Korsel berhasil menjadi salah satu negara maju dari negara miskin "hanya" dalam kurun waktu 51 tahun kemerdakaannya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Bank Dunia, pada 1960 Korsel memiliki pendapatan perkapita sebesar US$ 82. Namun, selama kurun periode 1960 sampai dengan tahun 2013, pendapatan perkapita Korsel telah tumbuh hingga lebih dari 300 kali lipat. Selain itu, selama kurun waktu tersebut pertumbuhan ekonominya juga memiliki rata-rata mencapai 7 persen per tahun.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, maka permasalahan kemiskinan cukup teratasi. Bila pada periode 1950an jumlah penduduk miskin mencapai 70 persen dari total penduduk, maka pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin di Korsel "hanya" berkisar 3,4 persen dengan "standar kemiskinan" yang mereka gunakan.

Menelaah pada negara tercinta Indonesia raya yang telah melewati 69 tahun kemerdakaan, status negara berkembang masih melekat pada "kita". Selain itu jumlah penduduk kita masih berkisar 11,37 persen dangan "standar kemiskinan" yang kita gunakan. Dengan pertumbuhan dan kondisi perekonomian yang "publikasi"nya terus mengalami situasi baik memang berhak kita untuk berharap.

Namun, tetap saja permasalahn ekonomi senantiasa menjadi "barang" politik yang begitu memikat, mulai dari isu subsidi, pajak, lapangan pekerjaan, pun inflasi. Kembali lagi, itu hanya menjadi barang politik, faktanya sumber daya alam yang kita miliki masih saja tak bisa diberdayakan apalagi dinikmati. Korsel sukse meraih kemajuan ekonomi berkat kebijakan industri dan praktik pembangunannya yang tepat sasaran. Dengan kepemimpinan pemerintah "baru" semoga perkemabgan dan tranformasi Korsel setidaknya menjadi pelajaran bagi kita untuk maju.

Tuesday, March 11, 2014

HIDUP BERKAH DAN KELUARGA SAKINAH DENGAN PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH


Islam tidak hanya sebagai sebuah agama saja akan tetapi merupakan cara hidup (Way of Life). Oleh sebab itu, ketika melakukan Perencanaan Keuangan Syariah, maka cara yang dilakukan haruslah dengan cara dan pola fikir secara Syariah. Sejak Keuangan syariah mulai marak dikenal masyarakat, belakangan bermunculan konsultan perencanaan keuangan secara syariah. Ada yang terang-terangan mencantumkan kata syariah dalam menawarkan jasanya, ada pula yang malu-malu, dalam arti tidak mengatakan lembaganya adalah lembaga syariah namun menawarkan jasa perencana keuangan syariah, bahkan sering mengedukasi masyarakat mengenai perencanaan keuangan syariah dan  mengajak berinvestasi secara syariah.
Perencanaan Keuangan Syariah tidak hanya menggunakan produk keuangan Syariah, tapi dalam melakukan perencanaan keuangan, perencanaan kehidupan dan perhitungannya, semua selalu diusahakan secara maksimal untuk memenuhi seperti yang tercantum didalam Al-Qur’an dan Hadits. Perencanaan Keuangan Syariah dimulai dari pola berpikir yang tidak memisahkan Islam dalam ranah ibadah ritual saja, namun memasukkan hukum-hukum Islam dalam kegiatan sehari-hari. 5 Pilar perencanaan keuangan syariah dimulai dari 1) Cara memperoleh penghasilan, 2) Cara mengelola penghasilan tersebut termasuk membelanjakan dan menginvestasikan, 3) Cara melindungi harta yang diperoleh dari penghasilan tersebut, 4) Cara membersihkan harta yang dimiliki, dan 5) Cara mendistribusikan harta. Hal ini senada dengan sabda Rasulullah saw: “Tak akan bergerak kaki manusia pada hari kiamat sehingga ditanya tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang ilmunya pada apa dia lakukan, tentang hartanya dari mana dihasilkan dan pada apa dia belanjakan” HR. Tirmidzi.
1.   Memperoleh Pneghasilan
Penghasilan yang diperoleh haruslah halal dan thoyib. Jika ada keraguan akan suatu penghasilan atau kita kategorikan sebagai subhat, sebaiknya dipisahkan dari sistem Perencanaan Keuangan Syariah. Perencanaan Keuangan Syariah hanya menerima penghasilan yang benar-benar halal dan thoyib. Jangan campurkan sesuatu yang jelas baik dengan yang kotor. Dengan cara ini, penghasilan yang diperoleh bukan dari  hasil korupsi, memanipulasi  maupun memperdaya pihak lain. Para ibu yang menerima penghasilan dari suaminya harus memastikan bahwa uang yang diperolehnya hanya dari sumber yang halal. Tidak ada salahnya seorang istri menanyakan hal tersebut pada suaminya, tentu dengan cara yang ma’ruf. “Rasulullah pernah menceritakan bahwa ada seorang yang bersafar kemudian menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa Ya Robby, akan tetapi makanan dan minuman berasal dari barang yang haram maka bagaimana bisa doanya akan dikabulkan?” HR Muslim No. 1014.
2.   Mengelola Penghasilan
Telah nyata dalam Al Qur’an dan hadits cara membelanjakan harta yang dimiliki. Kita tidak boleh boros namun jangan juga kikir (QS. 25 :67). Allah lebih menyukai orang yang dermawan daripada ahli ibadah namun kikir (HR. Tirmidzi). Ada pula peringatan untuk tidak mudah berhutang. Nabi SAW bersabda “Diampunkan semua dosa bagi orang yang mati syahid kecuali jika ia mempunyai hutang kepada manusia”. HR. Muslim No. 6/38. Simak juga peringatan untuk tidak meninggalkan keturunan dalam keadaan lemah dan miskin (QS. 4:9). Dalam konteks kekinian, maka menyiapkan pendidikan bagi anak sangatlah penting, bukan hanya pendidikan akademis, namun juga keahlian untuk bertahan hidup.
Selanjutnya berbagai cara berinvestasi. Banyak cara berinvestasi yang tersedia di sekeliling kita, baik itu individu dan keluarga, investasi di sektor keuangan, atau di sektor riil. Apapun caranya boleh saja asal sesuai dengan ketentuan Syariah dan jangan terjebak pada investasi “bodong”. Selain di dunia, umat muslim percaya adanya kehidupan akhirat. Demikian juga investasi bukan hanya di dunia namun juga untuk kehidupan akhirat.
3.   Melindungi Harta
Ada beberapa cara terbaik untuk melindungi harta, jika asuransi syariah menjadi pilihan, maka metode human life value atau income based value yang sesuai Syariah tentu dapat digunakan. Selain itu, menabung juga bisa menjadi cara untuk melindungi harta, Rasulullah Faw bersabda: “Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha dari yang baik, membelanjakan uang secara sederhana, dan dapat menyisihkan kelebihan untuk menjaga saat dia miskin dan membutuhkannya”. HR. Muslim dan Ahmad.
4.   Membersihkan Harta
Di dalam harta yang dimiliki ada sebagian milik orang miskin yang meminta-minta dan tidak meminta. (QS.51:19) sehingga wajib untuk mengeluarkan sebagian harta tersebut karena yang sebagian tersebut pasti bukan milik kita. Jangan takut harta akan berkurang, karena Allah akan melipat-gandakannya dengan bersedekah, sesuai janji-Nya, sedekah akan dibalas 10 kali lipat atau bahkan 700 kali lipat (QS.2:261). Ini janji Allah bukan janji manusia yang kadang-kadang tidak ditepati.
5.   Distribusi Harta
Harta akan didistribusikan pada akhirnya. Saat meninggal dunia, maka harta yang  ditinggalkan akan di wariskan. Perintah menulis wasiat (QS.2:180 dan 240) membuat kita dapat mempersiapkan pola pendistribusian harta  sesuai syariah. Pekerjaan ini memerlukan ilmu faraidh (waris).

Tujuan-Tujuan Keuangan dalam Perencanaan Keuangan Syariah
Dalam perencanaan keuangan Syariah, tujuan-tujuan keuangan  yang harus dipenuhi dimulai dari menyiapkan aqiqah untuk anak yang baru lahir, memberi pendidikan dan menikahkan jika sudah saatnya. Memiliki rumah dan  kendaraan tentu juga menjadi tujuan, menyiapkan dana haji, menyiapkan dana pensiun, sampai mempersiapkan investasi akhirat. Bagaimana dengan berlibur atau  memilih pendidikan yang mahal dan baik bagi anak? Tentu saja hal itu  tidak dilarang, jika memang mampu menyiapkannya.  
Kelima pilar perencanaan keuangan syariah maupun penetapan tujuan keuangan sesuai syariah tersebut dapat mewakili perencanaan keuangan syariah dalam kehidupan keseharian kita dan salah satu cara menjadikan Islam sebagai cara hidup kita. Bisa dilihat bahwa dengan melakukan Perencanaan Keuangan secara Syariah kita tidak hanya mengharapkan ketenangan secara dunia, tapi juga mengharapkan keberkahan hidup dan ketenangan di akhirat nanti. Amin.


Thursday, June 13, 2013

Ibnu Khaldun: Bapak Ekonomi dan Pemikiran Ekonomi Islam

Di antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu Khaldun merupakan salah satu pemikir yang menonjol. Ibnu Khaldun sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuk sepanjang sejarah. Ia bukan saja Bapak Sosiologi, namun juga merupakan Bapak Ekonomi, hal tersebut dikarenakan banyak teorinya yang jauh mendahului Adam Smith (Bapak Ekonomi Konvensional) dan Ricardo. Faktanya, ia lebih dari tiga abad mendahului dua pemikir Barat modern tersebut. Muhammad Hilmi Murad secara khusus telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul "Abul Iqtishad: Ibnu Khaldun" (1962). Dalam tulisan tersebut, Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara empiris. Karya tersebut kemudian disampaikannya pada Simposium tentang Ibnu Khaldun di Mesir tahun 1978 M.

Ibnu Khaldun bernama lengkap Abu Zayd 'Abd ar-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami, lahir pada tanggal 27 Mei 2332 M/ 732 H dan wafata pada tanggal 19 Maret 1406 M/ 808 H. Beliau adalah seorang sejarawan Muslim yang berasal dari Tunisia dan sering juga disebut sebagai pendiri ilmu historiografi, sosiologi, serta ekonomi. Karyanya yang paling fenomenal adalah Muqaddimah.

Bapak Ekonomi
Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif, di mana pengkajiannya berasal dari perspektif hukum, moral, dan tidak sedikit bermuara dari filsafat. Karya-karya tentang ekonomi oleh para pemikir Barat, seperti pemikir Yunani dan masa skolastik lebih bercorak tidak ilmiah, karena pemikir zaman pertengahan tersebut cenderung memasukkan kajian ekonomi ke dalam kajian moral dan hukum.

Sedangkan Ibnu Khaldun mengkaji problematika ekonomi masyarakat dan negara secara empiris (bedasarkan pengamatan dan pengalaman beliau). Beliau menjelaskan fenomena ekonomi secara aktual. Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy, menuliskan poin-poin penting dari materi kajian Ibnu Khaldun tentang ekonomi. Dalam pemaparannya, Ibnu Khaldun membahas aneka ragam masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran tentang nilai, pembagian kerja, sistem harga, hukum penawaran dan permintaan, konsumsi dan produksi, uang, pembentukan modal, pertumbuhan pensusuk, makro ekonomi dari pajak dan pengeluaran publik, daur perdagangan, pertanian, industri dan perdagangan, hak milik dan kemakmuran, serta lain sebagainya. Beliau juga membahasa tahapan-tahapan yang dilewati masyrakat dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonominya. Tidak hanya itu, bahkan kita juga menemukan pemahaman dasar yang menjelma dalam kurva penawaran tenaga kerja yang kemiringannya berjenjang mundur.

Sejalan dengan Shiddiqy, Boulokia dalam tulisannya "A fourteenth Century Economist" menuturkan: Ibnu Khaldun telah menemukan sejumlah besar ide dan pemikiran fundamental, bahkan haltersebut beberapa abad sebelum kelahiran "resminya" ilmu ekonomi (di Barat). Ia menemukan keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja sebelum ditemukan dan dikemukakan oleh Adam Smith serta prinsip tentang nilai kerja sebelum David Ricardo. Ia telah mengolah teori tentang kependudukan sebelum Robert Malthus dan mendesak akan peranan negara (pemerintah) dalam perekonomian sebelum J. M. Keynes. Lebih dari itu, Ibnu Khaldun telah menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk mebangun suatu sistem dinamis (Dynamic Model of Islam) yang mudah dipahami, di mana ekanisme ekonomi telah engarahkan kegiatan ekonomi kepada fluktuasi jangka panjang.

Laffer, penasehat ekonomi Presiden Ronald Reagan, yang meneukan teori tentang Laffer Curve, berterus terang bahwa ia mengambil konsep pemikiran Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun mengajukan obat resesi ekonomi, yaitu dengan mengecilkan pajak dan meningkatkan pengaluaran (ekspor) emerintah. Pemerintah adalah pasar terbesar dan ibu (induk) dari semua pasar dalam hal besarnya dalam pendapatan dan enerimaannya. Jika pasar pemerintah mengalami penurunan, maka adalah hal yang wajar jika pasar yang lain pun berangsur ikut mengalami penurunan, bahkan dalam agregat yang cukup besar.

S. Colosia berkata dalam bukunya "Contribution A L'Etude D'Ibnu Khaldun Revue Do Monde Muslman", sebgaimana dikutip oleh Ibrahim ath-Thahawi menyatakan: Apabila pendapat-pendapat Ibnu Khaldun tentang kehidupan sosial menjadikannya sebagai pionir dalam ilmu filsafa sejarah, maka pemahaman, emikiran, dan gagasannya terhadap peranan kerja, kepemilikan dan upah, layak menjadikannya sebagai pionir ilmu ekonomi modern (1974: 477). Oleh karena itu, besarnya sumbangan Ibnu Khaldun terhadap pemikiran ekonomi, maka Bouakia mengatakan: sangat bisa dipertanggungjawabkan jika kita menyebut Ibnu Khaldun sebagai salah seorang Bapak ilmi ekonomi. Shiddiqy juga menyimpulkan bahwa Ibnu Khaldun secara tepat dapat disebut sebagai ahli ekonomi Islam terbesar (Ibnu Khaldun has rightly been hailed as the greatest economist of Islam (Shiddiqy:260)).

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa tak disangsikan lagi Ibnu Khaldun adalah Bapak ekonomi yang sesungguhnya. Beliau tidak hanya Bapak ekonomi Islam, namun jua Bapak ekonomi dunia. Dengan demikian, sesungguhnya beliaulah yang lebih layak disebut Bapak ekonomi ketimbang Adam Smith yang diklaim Barat sebagai Bapak ekonomi melalui bukunya "The Wealth Nation". Karena itu, sejarah ekonomi perlu diluruskan kembali agar umat Muslim tidak salah dalam memahami sejarah intelektual Muslim.

(Dari Berbagai Sumber)

Wednesday, April 10, 2013

اَلْمِمْحَاةُ وَ قَلَمُ رَصَاص (Al-Mimhaatu wa Qolamu Roshoosh) Penghapus dan Pensil


Oleh: Ustadz Wasly Nur Rahman

كَانَ فِي دَاخِلِ الْمَقْلَمَةِ مِمْحَاةٌ صَغِيْرَةٌ وَقَلَمُ رَصَاصٍ جَمِيْل.. وَدَارَ حِوَارٌ قَصِيْرٌ بَـيْنهُمَا

Kaana fii daakhili al-maqlamah mimhaat shoghiiroh wa qolamu roshoosh jamiil.. Wa daaro hiwaarun qoshiir baina-Humaa.

Al-kisah, di dalam tempat pensil ada sebuah penghapus kecil dan sebuah pensil bagus.. Terjadilah dialog singkat diantara keduanya...

اَلْمِمْحَاة: كَيْفَ حَالُكَ يَا صَدِيْقِي؟
Al-Mimhaat (M): kaifa haalu-ka yaa shodiiqii?
Penghapus (M): apa kabarmu ya sahabatku?

اَلْقَلَم: لَسْتُ صَدِيْقَكِ !؟
Al-Qolam (Q): lastu shodiiqo-ka !!
Pensil (Q): aku bukan sahabatmu !!

الممحاة: لِمَاذَا؟
(M): Limaadzaa??
Kenapa??!

القلم: لأَِنَّـنِي أَكْرَهُكِ
(Q): Lianna-nii akroHu-ki !!
Karena aku membencimu !!

الممحاة: وَلِمَ تَكْرَهُـنِي؟
(M): Wa lima takroHu-nii ?
Kenapa kamu membenciku ?

القلم: لأَِنَّـكِ تَمْحِيْنَ مَا أَكْتُبُ
(Q): Lianna-ki tamhiina maa aktub.
Karena kamu menghapus apa yg aku tulis.

الممحاة: أَنَا لاَ أَمْحُوْ إِلاَّ اْلأَخْطَاء
(M): Ana laa amhuu illa al-akhthoo'
Aku tidak menghapus kecuali yg salah2

القلم: وَمَا شَأْنُكِ أَنْتِ!؟
(Q): Wa maa sya'nu-ki anti ?!!
Apa urusanmu ?!

الممحاة: أَنَا مِمْحَاةٌ، وَهَذَا عَمَلِي
(M): Ana mimhaat, wa Haadzaa 'amalii.
Aku penghapus, dan inilah pekerjaanku.

القلم: هَذَا لَيْسَ عَمَلاً
(Q): Haadzaa laysa 'amalan !!
Ini bukan pekerjaan !!

الممحاة: عَمَلِي نَافِعٌ مِثْلُ عَمَلِكَ
(M): 'Amalii naafi'un mitslu 'amali-ka.
Pekerjaanku bermanfaat seperti pekerjaanmu.

القلم: أَنْتِ مُخْطِئَةٌ وَمَغْرُوْرَةٌ
(Q): Anti mukhthi`ah wa maghruuroh!!
Kamu salah dan berlebihan!!

الممحاة: لِمَاذَا؟
(M): Limaadzaa?!
Kenapa?!

القلم: لأَِنَّ مَنْ يَكْتُبُ أَفْضَلُ مِمّنْ يَمْحُوْ
(Q): Lianna man yaktubu afdlolu mimman yamhuu!
Karena yang menulis itu lebih baik daripada yang menghapus!

الممحاة: إِزَالَةُ الْخَطَأ تُعَادِلُ كِتَابَةَ الصَّوَابِ
(M): Izaalatu al-khotho' tu'aadilu kitaabata ash-showaab..
Menghapus kesalahan itu setara / sebanding dengan menulis kebenaran..

أُطْرَقَ الْقَلَمُ لَحْظَةً، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، وَقَالَ: صَدَقْتِ يَا صَدِيْـقَـتِي
Uthroqo al-qolamu lahzhotan, tsumma rofa'a ro'sa-Hu, wa qoola: "Shodaqti yaa shodiiqotii..!"

Pensil pun terketuk sejenak, lalu mengangkat kepalanya, dan berkata: "Kamu benar wahai sahabatku..!"

الممحاة: أَمَا زِلْتَ تَكْرَهُــنِي؟
(M): A-maa zilta takroHu-nii?
Apakah kamu masih membenciku?

القلم: لَنْ أَكْــرَهَ مَنْ يَمْحُــوْ أَخْطَائِي
(Q): Lan akroHa man yamhuu akhthoo-ii..
Aku tidak akan membenci siapa yg menghapus kesalahanku..

الممحاة: وَأَنَا لَنْ أَمْحُوَ مَا كَانَ صَوَاباً
(M): Wa ana lan amhuwa maa kaana showaaban..
Dan aku tidak akan menghapus apa2 yg sudah benar..

القلم: وَلَكِنَّـنِي أَرَاكِ تَصْغُرِيْنَ يَوْماً بَعْدَ يَوْمٍ ؟
(Q): Wa laakinna-nii aroo-ki tashghuriina yawman ba'da yawmin?
Tapi, aku kok melihatmu semakin hari semakin bertambah pendek?

الممحاة: لأَِنَّـنِي أُضَحِّي بِشَيْءٍ مِنْ جِسْمِي كُلَّمَا مَحَوْتُ خَطَأً
(M): Lianna-nii udlohhii bi-syai-in min jismii kullamaa mahaw-tu khotho`an.

Karena aku berkorban dgn sesuatu dari badanku setiap kali aku menghapus sebuah kesalahan.

قَالَ الْقَلَمُ مَحْزُوْناً: وَأَنَا أَحَسُّ أَنَّـنِي أَقْصُرُ مِمَّا كُنْتِ
Qoola al-Qolam mahzuunan: "Wa ana ahassu anna-nii aqshuru mimman kunti"

Pensilpun berkata sedih: "Dan akupun merasa bahwa aku semakin pendek seperti yg kamu alami"

الممحاة: لاَ نَسْتَطْيْعُ إِفَادَةَ اْلآخَرِيْنَ، إِلاَّ إِذَا قَدَّمْنَا تَضْحِيَةً مِنْ أَجْلِهِمْ
(M): Laa nastathii'u ifaadatal-aakhoriin, illa idzaa qoddam-naa tadlhiyah min ajli-Him.

Kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain, kecuali kita berkorban untuk mereka.

قَالَ الْقَلَمُ مَسْرُوْرًا: مَا أَعْظَمَكِ يَا صَدِيْقَتِي، وَمَا أَجْمَلَ كَلاَمِكِ
Qoola al-Qolamu masruuron: "Maa a'zhoma-ki yaa shodiiqotii, wa maa ajmala kalaami-ki".

Pensilpun berkata dgn gembira: "Alangkah agungnya kamu wahai sahabatku, dan alangkah indahnya perkataanmu"

فَرِحَتْ اَلْمِمْحَاة، وَفَرِحَ اَلْقَلَمُ، وَعَاشَا صَدِيْقَيْنِ حَمِيْمَيْنِ، لاَ يَفْتَرِقَانِ وَلاَ يَخْتَلِفَانِ
Farihat al-mimhaat, wa fariha al-qolam, wa 'aasyaa shodiiqoini hamiimaini, laa yaftariqooni wa laa yakhtalifaani.

Penghapus senang, pensilpun senang, keduanya hidup sebagai sahabat yg akrab, tidak berpisah, tidak pula berselisih.

***

لِمَاذَا لاَ نَقُوْلُ شُكْرًا لِمَنْ يَمْحُوْ لَنَا اَخْطَائَنَا، وَيُرْشِدُنَا إِلَي طَرِيْقِ الصَّوَابِ ؟ أَلَا يَسْتَحِقُّ الشُّكْرُ ؟
Limaadzaa laa naquulu "syukron" li-man yamhuu lanaa akhthoo-a-naa, wa yursyidunaa ilaa thoriiqi ash-showaab? Alaa yastahiqqu asy-Syukru?

Mengapa kita tidak berkata "Terima Kasih" kepada orang yg menghapus kesalahan2 kita dan menuntun kita ke jalan yg benar? Tidak layak kah berterima kasih
Add caption


Tuesday, April 9, 2013

Rasa Dalam Lirih

terima kasih,
telah menjadikanku berusaha lebih,
memaksaku tuk memilih,
merasakan rasa kasih,
menahan derup sedih,
sembunyikan segala pedih,
hingga tetap tersimpan lirih,
terjaga dalam hening buih,

sadarkan diri yang dhaif,
darinya belajar menjadi arif,
kembalian semua pada Yang Maha Asih.

Engkau yang di Seberang

Pesona senja merona jingga Indah dipandang mata Langkah berbuah sejarah Tujuan satukan arah Yang lekuk semakin menunduk Yang menunduk be...