Wednesday, April 10, 2013

اَلْمِمْحَاةُ وَ قَلَمُ رَصَاص (Al-Mimhaatu wa Qolamu Roshoosh) Penghapus dan Pensil


Oleh: Ustadz Wasly Nur Rahman

كَانَ فِي دَاخِلِ الْمَقْلَمَةِ مِمْحَاةٌ صَغِيْرَةٌ وَقَلَمُ رَصَاصٍ جَمِيْل.. وَدَارَ حِوَارٌ قَصِيْرٌ بَـيْنهُمَا

Kaana fii daakhili al-maqlamah mimhaat shoghiiroh wa qolamu roshoosh jamiil.. Wa daaro hiwaarun qoshiir baina-Humaa.

Al-kisah, di dalam tempat pensil ada sebuah penghapus kecil dan sebuah pensil bagus.. Terjadilah dialog singkat diantara keduanya...

اَلْمِمْحَاة: كَيْفَ حَالُكَ يَا صَدِيْقِي؟
Al-Mimhaat (M): kaifa haalu-ka yaa shodiiqii?
Penghapus (M): apa kabarmu ya sahabatku?

اَلْقَلَم: لَسْتُ صَدِيْقَكِ !؟
Al-Qolam (Q): lastu shodiiqo-ka !!
Pensil (Q): aku bukan sahabatmu !!

الممحاة: لِمَاذَا؟
(M): Limaadzaa??
Kenapa??!

القلم: لأَِنَّـنِي أَكْرَهُكِ
(Q): Lianna-nii akroHu-ki !!
Karena aku membencimu !!

الممحاة: وَلِمَ تَكْرَهُـنِي؟
(M): Wa lima takroHu-nii ?
Kenapa kamu membenciku ?

القلم: لأَِنَّـكِ تَمْحِيْنَ مَا أَكْتُبُ
(Q): Lianna-ki tamhiina maa aktub.
Karena kamu menghapus apa yg aku tulis.

الممحاة: أَنَا لاَ أَمْحُوْ إِلاَّ اْلأَخْطَاء
(M): Ana laa amhuu illa al-akhthoo'
Aku tidak menghapus kecuali yg salah2

القلم: وَمَا شَأْنُكِ أَنْتِ!؟
(Q): Wa maa sya'nu-ki anti ?!!
Apa urusanmu ?!

الممحاة: أَنَا مِمْحَاةٌ، وَهَذَا عَمَلِي
(M): Ana mimhaat, wa Haadzaa 'amalii.
Aku penghapus, dan inilah pekerjaanku.

القلم: هَذَا لَيْسَ عَمَلاً
(Q): Haadzaa laysa 'amalan !!
Ini bukan pekerjaan !!

الممحاة: عَمَلِي نَافِعٌ مِثْلُ عَمَلِكَ
(M): 'Amalii naafi'un mitslu 'amali-ka.
Pekerjaanku bermanfaat seperti pekerjaanmu.

القلم: أَنْتِ مُخْطِئَةٌ وَمَغْرُوْرَةٌ
(Q): Anti mukhthi`ah wa maghruuroh!!
Kamu salah dan berlebihan!!

الممحاة: لِمَاذَا؟
(M): Limaadzaa?!
Kenapa?!

القلم: لأَِنَّ مَنْ يَكْتُبُ أَفْضَلُ مِمّنْ يَمْحُوْ
(Q): Lianna man yaktubu afdlolu mimman yamhuu!
Karena yang menulis itu lebih baik daripada yang menghapus!

الممحاة: إِزَالَةُ الْخَطَأ تُعَادِلُ كِتَابَةَ الصَّوَابِ
(M): Izaalatu al-khotho' tu'aadilu kitaabata ash-showaab..
Menghapus kesalahan itu setara / sebanding dengan menulis kebenaran..

أُطْرَقَ الْقَلَمُ لَحْظَةً، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، وَقَالَ: صَدَقْتِ يَا صَدِيْـقَـتِي
Uthroqo al-qolamu lahzhotan, tsumma rofa'a ro'sa-Hu, wa qoola: "Shodaqti yaa shodiiqotii..!"

Pensil pun terketuk sejenak, lalu mengangkat kepalanya, dan berkata: "Kamu benar wahai sahabatku..!"

الممحاة: أَمَا زِلْتَ تَكْرَهُــنِي؟
(M): A-maa zilta takroHu-nii?
Apakah kamu masih membenciku?

القلم: لَنْ أَكْــرَهَ مَنْ يَمْحُــوْ أَخْطَائِي
(Q): Lan akroHa man yamhuu akhthoo-ii..
Aku tidak akan membenci siapa yg menghapus kesalahanku..

الممحاة: وَأَنَا لَنْ أَمْحُوَ مَا كَانَ صَوَاباً
(M): Wa ana lan amhuwa maa kaana showaaban..
Dan aku tidak akan menghapus apa2 yg sudah benar..

القلم: وَلَكِنَّـنِي أَرَاكِ تَصْغُرِيْنَ يَوْماً بَعْدَ يَوْمٍ ؟
(Q): Wa laakinna-nii aroo-ki tashghuriina yawman ba'da yawmin?
Tapi, aku kok melihatmu semakin hari semakin bertambah pendek?

الممحاة: لأَِنَّـنِي أُضَحِّي بِشَيْءٍ مِنْ جِسْمِي كُلَّمَا مَحَوْتُ خَطَأً
(M): Lianna-nii udlohhii bi-syai-in min jismii kullamaa mahaw-tu khotho`an.

Karena aku berkorban dgn sesuatu dari badanku setiap kali aku menghapus sebuah kesalahan.

قَالَ الْقَلَمُ مَحْزُوْناً: وَأَنَا أَحَسُّ أَنَّـنِي أَقْصُرُ مِمَّا كُنْتِ
Qoola al-Qolam mahzuunan: "Wa ana ahassu anna-nii aqshuru mimman kunti"

Pensilpun berkata sedih: "Dan akupun merasa bahwa aku semakin pendek seperti yg kamu alami"

الممحاة: لاَ نَسْتَطْيْعُ إِفَادَةَ اْلآخَرِيْنَ، إِلاَّ إِذَا قَدَّمْنَا تَضْحِيَةً مِنْ أَجْلِهِمْ
(M): Laa nastathii'u ifaadatal-aakhoriin, illa idzaa qoddam-naa tadlhiyah min ajli-Him.

Kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain, kecuali kita berkorban untuk mereka.

قَالَ الْقَلَمُ مَسْرُوْرًا: مَا أَعْظَمَكِ يَا صَدِيْقَتِي، وَمَا أَجْمَلَ كَلاَمِكِ
Qoola al-Qolamu masruuron: "Maa a'zhoma-ki yaa shodiiqotii, wa maa ajmala kalaami-ki".

Pensilpun berkata dgn gembira: "Alangkah agungnya kamu wahai sahabatku, dan alangkah indahnya perkataanmu"

فَرِحَتْ اَلْمِمْحَاة، وَفَرِحَ اَلْقَلَمُ، وَعَاشَا صَدِيْقَيْنِ حَمِيْمَيْنِ، لاَ يَفْتَرِقَانِ وَلاَ يَخْتَلِفَانِ
Farihat al-mimhaat, wa fariha al-qolam, wa 'aasyaa shodiiqoini hamiimaini, laa yaftariqooni wa laa yakhtalifaani.

Penghapus senang, pensilpun senang, keduanya hidup sebagai sahabat yg akrab, tidak berpisah, tidak pula berselisih.

***

لِمَاذَا لاَ نَقُوْلُ شُكْرًا لِمَنْ يَمْحُوْ لَنَا اَخْطَائَنَا، وَيُرْشِدُنَا إِلَي طَرِيْقِ الصَّوَابِ ؟ أَلَا يَسْتَحِقُّ الشُّكْرُ ؟
Limaadzaa laa naquulu "syukron" li-man yamhuu lanaa akhthoo-a-naa, wa yursyidunaa ilaa thoriiqi ash-showaab? Alaa yastahiqqu asy-Syukru?

Mengapa kita tidak berkata "Terima Kasih" kepada orang yg menghapus kesalahan2 kita dan menuntun kita ke jalan yg benar? Tidak layak kah berterima kasih
Add caption


Tuesday, April 9, 2013

Rasa Dalam Lirih

terima kasih,
telah menjadikanku berusaha lebih,
memaksaku tuk memilih,
merasakan rasa kasih,
menahan derup sedih,
sembunyikan segala pedih,
hingga tetap tersimpan lirih,
terjaga dalam hening buih,

sadarkan diri yang dhaif,
darinya belajar menjadi arif,
kembalian semua pada Yang Maha Asih.

Wednesday, April 3, 2013

Mutiara

Jadilah engkau layaknya mutiara,
tetap mengkilap di tenggelaman lumpur,
silau dihamparan pasir,
berkilau di pelataran bebatuan,
indah di kedalaman lautan,
makin berharga meski di makan masa,
kedipkan cahaya, bagi siapa saja yang memandangnya,
ia indah karena berbeda,
sedang yang berbeda, senantiasa berharga.

Imanlah yang kan jadikan insan bah mutiara,
hambakan diri dan jiwa pada Sang Pencipta,
teguh, kokoh, nan istiqomah di jalan Rabbnya,
labuhkan rindu, cinta dan cita di sidratu muntaha,
berharap, moga segala karunia rasa kan hantarkan ke mahligai surga,
berbingkiskan do'a dan terajut dalam tiap hembus nafas penuh asa.

Engkau yang di Seberang

Pesona senja merona jingga Indah dipandang mata Langkah berbuah sejarah Tujuan satukan arah Yang lekuk semakin menunduk Yang menunduk be...